Saturday, August 19, 2006

Indonesia Wilayah Rawan Bencana Alam

Kompas 20 Agustus 2006

Indonesia Wilayah Rawan Bencana Alam
JAKARTA, SABTU--Indonesia merupakan wilayah rawan berbagai bencana alam, apalagi karena wilayah Nusantara berada di jalur vulkanik (ring of fire) yang berisiko letusan gunung api, sekaligus tumbukan dan patahan lempeng bumi.
"Namun dibanding dengan banyak negara lain Indonesia jauh lebih beruntung," kata Kabid Geodinamika, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Cecep Subarya di Jakarta, Sabtu (19/8). Indonesia yang berada di sekitar ekuator, ujarnya, beruntung tidak termasuk wilayah yang biasa digulung topan badai seperti halnya AS, dan lain-lain yang jika badai itu datang tak ada yang bisa menghentikan kehancuran yang diakibatkannya.
Bencana di Indonesia, lanjut dia, kebanyakan juga akibat kelalaian manusia sendiri, seperti banjir, longsor, kekeringan, atau kebakaran hutan. Porsi bencana yang diakibatkan cuaca, seperti banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan hingga topan, menurut dia, mencapai 55 persen dibanding bencana lain, sementara bencana akibat gempa hanya menyita 7,5 persen.
Gempa, diakuinya, meski jarang yang berskala besar, apalagi yang sampai menimbulkan tsunami, namun menghancurkan dan menimbulkan banyak korban.Tetapi, ujarnya, korban gempa kebanyakan karena tertimpa bangunan karena itu yang seharusnya dibenahi dengan serius adalah bangunan yang disesuaikan standar skala gempa yang mungkin terjadi di suatu daerah atau building code.
Selain itu, untuk daerah rawan tsunami seperti pesisir pantai yang landai, seharusnya ada aturan yang ketat sejauh apa bangunan hunian boleh didirikan dari garis pantai, ujarnya.
Sebelumnya Cecep mengatakan, Indonesia berada di jalur vulkanik yang berarti juga berada di kerak bumi yang aktif dimana tiga hingga lima lempeng bumi bertemu, Sulawesi yang bentuknya unik (huruf K) merupakan bukti dinamisnya pergerakan itu. "Kedinamisan gerakan itu bisa dilihat dari lempeng India-Australia yang bergerak ke utara 70mm per tahun menghujam ke lempeng Eurasia di utara-barat lautnya, sedangkan lempeng Pasifik di timur laut bergerak ke selatan 110mm per tahun," katanya.
Ia menambahkan, sejak gempa Aceh pada Desember 2006 yang letaknya di triple-junction antara Lempeng Eurasia, India, dan Australia, dasar laut di sekitar episentrumnya naik 20-30 meter.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home